Saturday, October 3, 2009

Anak dengan Kesulitan Belajar...

Jangan pernah memberikan stempel “anak bodoh” jika si kecil tertinggal pelajaran di sekolah. Bisa jadi, ia menderita kesulitan belajar. Tapi tak perlu cemas, karena sejumlah pesohor dunia ternyata penderita kesulitan belajar sejak kecil.

Si upik sudah duduk di kelas 3 SD, tetapi kenapa ya, dibandingkan teman-teman sekelasnya, dia belum lancar membaca? Bahkan untuk membedakan antar huruf B dan D saja tidak bisa. Ya, keluhan yang dialami upik bukan tidak mungkin terjadi pada anak anda. Jika demikian, bukan tidak mungkin Si Upik mengalami kesulitan belajar atau Learning Disability (LD).

Menurut psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, Psi, kesulitan belajar merupakan hambatan atu gangguan belajar pada anak atau remaja yang ditandai adanya kesenjangan yang siginifikan antara taraf intelegensi dan kemampuan akademik yang seharusnya dicapai.

Hal ini disebabkan gangguan di dalam sisitem syaraf pusat otak (gangguan neurobiologis) yang dapat menimbulkan gangguan perkembangan seperti perkembangan membaca (disleksia), menulis (disgrhafia), pemahaman, dan berhitung (diskalkulia).

Apakah anak yang mengalami kesulitan belajar atau LD berarti kecerdasannya kurang? Tidak. “paling tidak kecerdasan mereka normal. Anak yang kecerdasannya kurang biasanya diberbagai aspek dia memang kurang. Sedangkan pada kasus LD, dia hanya kurang atau lemah di salah satu aspek sedangkan aspek lainnya, bagus.

Meskipun begitu, jika tidak ditangani dengan benar, kesulitan belajar atau LD akan menimbulkan berbagai bentuk gangguan emosional (psikiatrik) yang akan berdampak buruk bagi perkembangan kualitas hidup penderita LD di kemudian hari.

Tahukah anda, anak yang mengalami LD bukan berarti nantinya tidak bisa menoreh prestasi. Albert Einstein, john F Kennedy, Mozart, John Lenon, Cher, Slama Hayek, Keira knightley dan Tom Cruise adalah beberapa public figure yang mengalami disleksia.

Misalnya Tom Cruise. Aktor Hollywood ini mungkin lemah membaca tetapi pemahaman aktingnya bagus dan terbukti bisa menjadi aktor yang hebat.

Berikut ini beeberap saran yang bisa dilakukan bagi orang tua yang anaknya mengalami salah satu gangguan Learning Disability.

Bawa ke Psikolog. Psikolog-lah yang mnentukan si anak menderita LD atau idak. Karena bisa jadi metode belajarlah yang jadi penyebab. Semisal, anak selalu dimarahi saat belajar sehingga dia jadi malas belajar memabaca dan menulis.

Belajar menyenangkan. Melalui cara belajar yang menyenagkan, sedikit demi sedikit anak akan bisa. Turunkan juga target belajarnya agar anak tak terlalu stress.

Beri dorongan. Jangan sampe si anak merasa rendah diri. Artinya, jangan sampe ketidakmampuannya dalam membaca atau menulis diumbar ke orang lain. Beri dorongan supaya dia bisa dan mau belajar.

Terapi bersama. Pemberian terapi okupasi dapat dilakukan bila orang tua maupun guru pengajar mulai merasa kesulitan untuk memberikan penanganan bagi anak yang mengalami LD. Diperlukan kerjasama antara okupasi terapis, orang tua dan guru.

Tak perlu kelas khusus. Anak LD tidak harus masuk kelas khusus kerena kemampan mereka relative sama dengan anak-anak yang lain. Kalau memungkinkan mereka tetap berada di kelas dengan teman-teman mereka, tetapi pendekatannya lebih special. Semisal, jika kesulitan membaca sebaiknya dibacaka secara lisan, atau ada teman yang membantu. Jika ditempatkan di sekolah khusus, kemampuan-kemampuan lainnya malah jadi tidak berkembang.

Kemampuan lain. Dorong dan kembangkan kemampuan anak yang menonjol di bidang lain. Jangan sampai gara-gara tidak bisa baca masa depan anak jadi hancur total.

  © Blogger template 'Soft' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP